Posted by : Rizky Maulana Sunday, September 15, 2019

credit this pict to the owner

Potensi Manusia sungguh mengerikan. sekali lagi, sungguh mengerikan, kita mungkin secara naluriah penasaran dan tertantang akan rasa ketakutan, melihat dari banyak teman-teman yang ingin pergi naik wahana roller coaster, rumah hantu, mendengar mitos-mitos cerita seram dan berbagai macam eksistensi ekstrim yang mendorong ke titik nadir ketakutan agar berguncang begitu hebatnya. Akan tetapi saya menyadari ada hal yang jauh lebih menakutkan dari apa yang sebenarnya rasakan sekarang.

Titik ketakutan yang paling besar semestinya bukan pada hal ghaib, mistis dan lainnya. umumnya ketakutan juga tercipta karena ketidaktahuan kita, akan tetapi apakah kita pernah merasa bahwasanya hal yang paling mengerikan adalah bagaimana Potensi Manusia terus berkembang hingga menggerus suatu orde pemikiran-pemikiran dan mengubah dunia serta seisinya?, lebih simplenya manusia terus berkembang secara pesat dari zaman purba hingga nenek moyang, akan tetapi seiring waktu dan zaman yang terus berlalu potensi manusia dalam berkembang semakin mengerikan salah satunya adalah dari segi pemikirannya, contoh nyatanya seperti ini,

Pada umumnya manusia mengetahui dalam tata surya ini terdapat planet-planet dan matahari sebagai pusat orbit dari planet-planet tersebut. Planet Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat ditinggali makhluk hidup, walaupun banyak hipotesa-hipotesa dan penelitian terhadap planet-planet lain hingga makhluk-makhluk lain yang hidup di luar bumi, akan tetapi planet bumi-lah yang satu-satunya planet dimana makhluk hidup berasal.

Perkembangan Teknologi kian hari semakin merajalela. Bagaimana tidak? Umat manusia pada berabad-abad lagu mengagungkan kekuatan dengan berbagai macam perang untuk mendapatkan kekuasaan dan daerah. Hingga abad 20 ini perang pun masih berlanjut, akan tetapi sudah mulai jarang yang menggunakan balistik hingga pertempuran. Secara sadar ataupun tidak sadar perang dingin kembali dimulai dengan perkembangan-perkembangan teknologi, setiap negara mengembangkan teknologi-teknologi mutakhir dengan tujuan efektifitas kehidupan.

Kemajuan Teknologi yang semakin pesat menunjukkan sumber daya manusia yang semakin terasah dapat dilihat dengan bagaimana manusia merasa terancam dengan tempat tinggalnya sekarang dibumi hingga mencari cadangan tempat tinggal dengan melakukan penelitian-penelitian ke luar planet sana, dengan berbagai kemajuan disini tidak memungkiri adanya sisi yang akan ditinggalkan, manusia yang semakin mengagungkan kekuatan logika dan kalkulasi semakin hari semakin banyak dan menciptakan surutnya kepercayaan para pelindung yang dipercaya oleh nenek moyang mereka.

Pernahkah mendengar hal-hal tabu untuk dilakukan? hal-hal mistis? animisme dan lain lain? semua menjadi surut seiring berjalannya waktu, para nenek moyang yang dahulu berdoa mengikuti leluhurnya untuk dihindarkan dari bala, upacara, ritual dan berbagai macam lainnya mulai tergerus. Kini semua bisa dicari dengan alasan ilmiah. nostradamus sebagai ahli cenayang berkata akan ada ciri-ciri akhir dunia dengan salah satunya buku yang berisi tulisan beribu-ribu lembar akan tercipta dalam satu lembar saja. dahulu semua orang menjadi takut dan tidak sedikit yang menanggapi dengan serius, seiring berjalan waktu orang banyak yang menanggap sebagai bualan saja, memang tidak dipungkiri ramalan dari nostradamus ada yang meleset seperti kiamat pada tahun 1999, akan tetapi dengan keadaan zaman sekarang apakah tidak terlihat lucu? mereka menanggap ini semua menjadi hiburan karena semua disandingkan dengan logika, nafsu pengetahuan semata. Manusia menjadi semakin rapuh dengan apa yang mereka rangkul. mengabaikan hal-hal tabu yang dilarang oleh para pendahulu dengan alasan mistis yang ketinggalan zaman hingga sudah ada teori yang menguak misteri tersebut.

Mereka lupa kultur yang didapat nenek moyang memiliki filosofi dalam kehidupan, agar tidak menginjak batas kesopanan terhadap alam di bumi ini. Agar menghormati dan mensyukuri apa yang diberikan Tuhan mereka melalui Alam terhadap Manusia. bagaikan pensil patah yang tiap hari kian diserut hari demi hari. Titik Batas Kemanusiaan yang kian bekurang bagaikan hasil dari pensil yang terus diserut. Tajam memang tajam dan sangat berguna dalam menulis, memperindah bentuk tulisan. Akan tetapi ada yang semakin menghilang dari tiap diperolehnya ketajaman pensil tersebut. Ya pensil tersebut semakin kecil. Sama dengan Akal Sehat yang terus tergerus di dimensi zaman ini, dengan pelbagai kemudahan teknologi dan keilmuan mereka lupa siapa yang memberikan sumber atau resource terhadap yang mereka lakukan.

Tidak.... Tidak.... Tidak....

Teknologi ini indah, Ilmu ini indah, akan tetapi tulisan ini hanya membuka sedikit sudut pandang transformasi pikiran kita. membawa dan melihat bentuk tujuan pemikiran nenek moyang hingga kepada pemikiran penerus generasi sekarang.

mereka yang dahulu berkata "para pendahulu pasti akan kecewa melihat kalian seperti ini"
mereka yang sekarang berkata " kemajuan ini untuk membawa manusia menjadi lebih baik dan untuk kebaikan"

Siapa yang salah? siapa yang benar? Tuhan masih terus menyaksikan dengan panggung drama yang diukir sendiri oleh makhluknya, walaupun kita tahu skenario absolut Tuhan tidak bisa dirubah sedikitpun, tapi. tapi. tapi. tapi. tapi. tapi. tapi. dengan semua alasan pembenar dan dengan semua logika dan kepercayaan membuat kian berkabut, gelap, dan takut.

Siapa yang salah? Siapa yang benar? siapa antagonis ketika mereka semua berkata kami protagonis? siapa yang berhak untuk diadili, siapa yang berhak untuk mengadili, ketika semua merasa mempunyai pengadilannya masing-masing....

“Ilmu tanpa akal ibarat seperti memiliki sepatu tanpa kaki. Dan akal tanpa ilmu ibarat seperti memiliki kaki tanpa sepatu.” ~ Ali bin Abi Thalib

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

Total Pageviews

- Copyright © 2013 Hikaru Soraya's Tales -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -